Halseperti ini memang pada dasarnya tidak diinginkan semua pihak yang ada di atas kapal. Karena itulah, setiap pelaut yang ada di Indonesia harus mempunyai sertifikat Advance Fire Fighting atau disebut juga dengan AFF, seputar tata cara dan prosedur untuk memadamkan api tepat di atas kapal dan setiap pelaut harus memahami tentang jenis
BeliCn Kapal Peralatan Pemadam Kebakaran Langsung Dari Cn Pabrik di Alibaba.com. Bantu Pembeli Global Mencari Sumber Kapal Peralatan Pemadam Kebakaran dengan Mudah.
Sistempemadam kebakaran kapal. Pemadam kebakaran kapal adalah sistem yang sangat penting dalam sebuah kapal, yang berguna untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang disebabkan oleh api yang terjadi di kapal. Secara garis besar system kebakaran kapal dapat dibagi menjadi dua dilihat dari posisi sistem yang ada yaitu :
FireFighting Equipment di Indonesia. Gedung-gedung besar maupun rumah banyak yang mengalami kebakaran. Bisa karena konsleting arus listrik, meledaknya gas, dan banyak hal lainnya. Setiap kebakaran sering mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang sangat besar. Untuk mencegah hal ini terjadi ada baiknya jika setiap bangunan memiliki fire
CV SEA Vector Marine Equipment. Selamat Datang di Website CV. SEA Vector Marine Equipment. Kami merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2000 bergerak dalam industri Lampu Navigasi, Navigasi Dan Komunikasi, Peralatan Kapal, Signal Light, Sistem Kemudi Kapal, Instrumen Dan Perlistrikan. Kami berada di MGK Kemayoran Lt. GF Blok D7 No.3.
VbfvvQ. Pendahuluan Kebakaran merupakan salah satu hal yang paling berbahaya bagi kendaraan yang bergerak di laut khususnya kapal. Hampir seluruh kecelakaan pada kapal disebabkan oleh adanya kebakaran yang muncul dalam kapal tersebut. Dan kebakaran tersebut kebanyakan berasal dari kesalahan manusia ABK karena kurang berhati-hati dalam bekerja diatas kapal. Munculnya kebakaran berasal dari tiga faktor Sesuatu yang mudah terbakar Sumber api Adanya oksigen yang berasal dari udara Tiga faktor ini memiliki hubungan saling terkait satu sama lain dimana apabila salah satunya tidak ada maka kebakaran tidak akan pernah terjadi. Jadi untuk meminimalisir munculnya kebakaran, maka harus menghilangkan atau tidak menggunakan salah satu faktor-faktor tersebut dalam jarak yang berdekatan. Kebakaran dibagi menurut jenis material yang mampu menghasilkan titik-titik api. Pembagian tersebut diantaranya Kebakaran yang berasal dari pembakaran kayu, cairan lilin, serta benda-benda furniture Kelas A Kebakaran yang berasal dari cairan yang mudah terbakar misalnya minyak pelumas serta bahan bakar Kelas B Kebakaran yang berasal dari adanya gas-gas yang mudah terbakar misalnya LPG atau Liquefied Petroleum Gas Kelas C Kebakaran yang berasal dari bahan-bahan logam yang mudah terbakar misalnya magnesium dan alumunium Kelas D Kebakaran yang berasal dari berbagai macam material yang memiliki atau berhubungan dengan tegangan tinggi Kelas E Sistem Pemadam Kebakaran Untuk mengatasi adanya kebakaran yang disebabkan oleh hal-hal diatas, terutama pada kapal, dilakukan tiga tahapan yaitu Detection atau mencari serta mengetahui lokasi terjadinya kebakaran Alarm atau menginformasikan kepada ABK untuk mematikan segala hal, baik itu mesin atau yang lain, yang dapat memicu membesarnya api. Control atau mengontrol agar api tidak semakin membesar serta memadamkan api tersebut. Detection Untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran maka digunakan fire detector yang hampir selalu ada pada tiap-tiap ruangan di kapal. Apabila suatu kebakaran dapat dideteksi dengan cepat maka akan lebih mudah untuk dikendalikan serta dipadamkan tanpa menimbulkan kerugian yang besar atau berbahaya bagi kapal. Jadi fungsi utama dari fire detector adalah untuk mengetahui atau mendeteksi adanya kebakaran yang terdapat di dalam kapal secepat mungkin agar kebakaran yang muncul lebih mudah ditanggulangi. Cara kerja fire detector secara umum yaitu apabila terdapat asap, percikan api serta berubahnya temperatur sekitar menjadi panas maka alarm fire detector akan berbunyi dan hal tersebut akan membuat ABK tahu dimana letak terjadinya kebakaran. Tiga hal yang membuat alarm dari fire detector berbunyi yaitu Asap Smoke detector Percikan api yang sangat banyak Flame detector Perubahan temperatur sekitar menjadi sangat panas.Heat detector Smoke detector Pendeteksi asap atau yang biasa disebut Smoke detector terdiri dari dua bilik ionisasi yaitu satu bilik terbuka untuk atmosfer atau udara bebas masuk dan satu bilik tertutup. Satu bilik terbuka digunakan sebagai tempat masuknya atau pendeteksi awal adanya asap yang berasal dari api atau kebakaran. Sedangkan satu bilik tertutup digunakan sebagai tempat penghubung atau pemberi sinyal agar alarm detector berbunyi sebagai tanda adanya asap atau kebakaran. Smoke detector biasanya digunakan di ruang mesin, ruang akomodasi, dan ruang kargo. Flame detector Pendeteksi nyala api atau yang biasa disebut Flame detector memiliki sifat yang berlawanan dengan Smoke detector. Flame detector biasanya digunakan untuk menjaga serta mencegah terjadinya bahaya akibat adanya percikan api. Flame detector menangkap sinar ultraviolet dan infrared yang berasal dari adanya percikan api yang ada di sekitarnya. Flame detector biasanya terdapat pada ruang peralatan kendali bahan bakar yang terdapat di kamar mesin. Heat detector Pendeteksi panas atau yang biasa disebut Heat detector dapat digunakan pada sejumlah bagian-bagian penting yang berhubungan dengan bagian pengoperasian kapal. Detector yang paling banyak digunakan untuk saat ini adalah Detector untuk pengaturan temperatur naik atau rata-rata dari kenaikan temperatur pada suatu waktu. Jadi, apabila di lingkungan sekitar terjadi kenaikan temperatur yang melebihi batas yang telah ditentukan, maka alarm dari detector tersebut akan berbunyi. Heat detector biasanya terdapat pada dapur dan tempat pengeringan dimana detector tipe lainnya akan kurang tepat bila diletakkan di tempat-tempat tersebut. Alarm Sistem alarm berhubungan dengan fire detector yang terhubung dengan sirkuit-sirkuit elektrik yang dapat membunyikan bel yang terdapat pada alarm hanya dengan menggunakan sinyal elektrik. Bel ini akan berbunyi di kamar mesin apabila terdapat sumber api atau terjadi kebakaran disana. Kebakaran yang terdapat di ruangan lain akan menyebabkan bel di sekitar anjungan kapal akan berbunyi. Adanya alarm akan mempermudah ABK pada kapal untuk melakukan sesuatu untuk menanggulangi adanya kebakaran tersebut. Gambar 1. Alarm Control Ada dua peralatan dasar yang tersedia di kapal untuk mengontrol atau menanggulangi kebakaran yaitu Small portable extinguishers dan Large fixed installations. Small portable extinguishers merupakan tabung pemadam kebakaran yang berukuran kecil, yang dapat dibawa kemana-mana serta mampu memadamkan api secara cepat dan tepat. Sedangkan Large fixed installations digunakan ketika Small portable extinguishers tidak dapat mengatasi kebakaran yang terjadi, dengan kata lain Large fixed installations digunakan untuk memadamkan kebakaran yang sangat parah atau sangat berbahaya. Ada berbagai macam portable dan fixed fire fighting yang akan dibahas selanjutnya. Peralatan pemadam kebakaran Portable extinguishers Ada empat macam portable extinguishers yang biasanya digunakan di kapal yaitu Soda-acid Asam-soda, foam busa, dry powder bubuk kering, dan carbon dioxide extinguishers gas karbon dioksida. Gambar 2. Portable fifi Soda-acid extinguishers Pemadam kebakaran menggunakan asam soda Isi dari tabung pemadam kebakaran ini adalah berupa larutan sodium bikarbonat. Mekanisme penghisap digunakan pada penggunaan pemadam kebakaran yang berjenis soda-acid sehingga ketika alat penghisap yang terbuat dari kaca dipecahkan, maka asam dan sodium bikarbonat tercampur. Hasil reaksi kimia yang terjadi menghasilkan gas karbon dioksida yang bertekanan tinggi sehingga cairan akan terdesak keluar melewati internal pipe dan menuju nozzle. Alat ini banyak ditemukan di ruang akomodasi Foam extinguishers Pemadam kebakaran menggunakan soda Terdiri dari dua macam yaitu Foam extinguishers-chemical Isi dari pemadam kebakaran jenis ini adalah campuran dari cairan sodium bikarbonat dan alumunium sulfat. Tabung yang berada paling dalam diselimuti oleh penutup atau cap yang terhubung dengan pipa penghisap. Ketika pipa penghisap terbuka, maka cap tersebut akan lepas. Kemudian alat ini akan mencampurkan dua macam cairan yang ada didalamnya. Gas karbon dioksida dihasilkan oleh reaksi yang berasal dari tekanan tinggi dari tabung dan akan mendesak busa keluar dari tabung. Foam extinguishers-mechanical Di bagian terluar dari tabung ini berisi air. Pada tabung sentral terdapat gas karbon dioksida dan cairan busa. Mekanisme pendesak atau pendorong terdapat diatas tabung pusat. Ketika diberi tekanan yang tinggi, karbon dioksida dikeluarkan dan cairan busa akan tercampur dengan air. Kemudian keduanya akan ditekan keluar melewati nozzle khusus. Pemadam jenis ini memiliki pipa internal dan dioperasikan di bagian atas. Alat ini banyak ditempatkan di sekitar tempat-tempat yang mengandung atau terdapat cairan-cairan yang mudah terbakar. Gambar 3. foam extinguisher Dry powder Pemadam kebakaran menggunakan bubuk kering Pada bagian tabung lapis terluar berisikan dengan bubuk sodium bikarbonat. Kapsul yang berisikan gas karbon dioksida berada di bawah mekanisme peghisap yang ada di central cap. Ketika penghisap ditekan, gas karbon dioksida akan mendorong bubuk sodium melalui pipa dan keluar melalui nozzle. Pemadam kebakaran jenis ini dapat digunakan di berbagai macam penyebab kebakaran akan tetapi ini tidak memberikan efek pendingin. Alat ini biasanya berada di dekat peralatan listrik yang berada di kamar mesin dan di beberapa bagian dari kapal. Carbon dioxide extinguishers Pemadam kebakaran menggunakan CO2 Tabung pelapis yang sangat kuat digunakan untuk menyimpan cairan karbon dioksida bertekanan rendah. Pipa utama berfungsi sebagai tempat atau jalan keluarnya karbon dioksida yang ditekan oleh alat penghisap sehingga katup akan terbuka oleh karena ditekannya pelatuk. Cairan tersebut akan berubah menjadi gas yang akan keluar dari tabung pemadam ini yang kemudian akan melewati pipa dan akan tertampung di horn. Apabila pelatuk pada horn dibuka, maka gas karbon dioksida tadi akan keluar. Alat ini banyak terdapat di kamar mesin dan tempat perlengkapan serta peralatan elektrik. Alat ini tidak diperbolehkan berada di ruang akomodasi serta di ruang perbatasan karena hal tersebut bisa membahayakan ABK dan awak penumpang lainnya yang mungkin bisa menyebabkan kematian. Gambar 4. pemadam bubuk kering Fixed Installations Ada beberapa perbedaan antara fixed fire fighting installation dan portable extinguishers, diantaranya adalah desain pengkhususan untuk beberapa tipe kapal. Pembagian instalasi pemadam kebakaran akan dibahas pada sub bab di bawah ini. Fire main Sistem pemasukan air laut ke dalam pipa pemadam kebakaran ditempatkan pada setiap kapal. Beberapa pompa pada kamar mesin akan disusun atau ditata untuk membantu memasukan air ke dalam sistem tersebut. Mulai dari jumlahnya, kapasitas yang diperbolehkan, semuanya diatur oleh badan perundang-undangan Department of Transport for UK registered vessels. Pompa darurat yang digunakan untuk memadamkan api juga ditempatkan di kamar mesin. Pada tiap sistem pengeluaran pemadam kebakaran terdapat katup-katup yang terisolasi yang berada disekeliling kapal dan pipa air dengan tepat akan mengunci penghubung yang ditempatkan berdekatan dengan nozzle. Hampir di seluruh area kerja diatas kapal sedemikian hingga tertutup dan pasokan air laut dapat dibawa untuk digunakan sebagai pemadaman api pada tiap titik di bagian kapal. Nozzle jet atau spray akan disetel untuk menyediakan penyemprot air yang dapat digunakan untuk melawan api serta mendinginkannya tanpa harus disemprotkan. Automatic water spray Penyemprot otomatis atau biasa disebut dengan sistem penyembur menyediakan hubungan dari kepala penyemprot yang melewati daerah yang terlindungi. Sistem ini mungkin digunakan di ruang akomodasi dan di kamar mesin dengan berbagai macam variasi yang berdasarkan kegunaan dari peralatan tersebut serta metode atau cara pengoperasiannya. Ruang akomodasi diberi alat ini yang mampu melakukan deteksi sekaligus memadamkan api. Di bagian kepala pada alat ini ditutupi oleh semacam kaca / bola lampu yang isinya berupa cairan yang bisa mengembang secara cepat saat terkena panas. Ketika panas membuat cairan tadi berkembang, maka penutup kaca tadi akan pecah yang kemudian akan keluarlah air dari alat tersebut yang berasal dari sistem penyembur yang berisikan air laut. Air laut tadi ditampung di tangki air yang diberi tekanan udara yang cukup tinggi. Sistem penyembur ini terus diisi oleh air yang segar untuk mengurangi adanya efek korosi. Gambar 5. Automatic water spray Foam systems Sistem penyemprot busa atau biasa disebut Foam spreading systems dibuat agar cocok dengan sistem kebutuhan yang ada di kapal dengan memperhatikan jumlah busa yang dibutuhkan, area yang harus dicakup, dll. Mechanical foam atau busa mekanik merupakan semacam zat kimia yang terbentuk dengan cara mencampurkan busa yang terbuat dari cairan dalam jumlah yang besar. Pencampuran yang terjadi di udara akan menimbulkan gelembung-gelembung udara yang akan berbentuk busa nantinya. Pada sistem ini, pencampuran air dan busa yang dilakukan dalam ruangan atau tempat tertutup yang kemudian busa hasil pencampuran dengan air tadi akan disalurkan ke tabung pemadam kebakaran agar bisa digunakan. Tangki penampung busa dilindungi oleh penutup agar isi didalamnya terlindung dari keadaan lingkungan luar yang buruk. Untuk mengoperasikan sistem ini yaitu dengan membuka dua katup yang saling terhubung dan pompa pemadam akan hidup. Pencampuran busa ini diukur dengan baik oleh automatic inductor unit. Pompa pemadam dan tangki penampung tadi harus terletak diluar dari ruangan yang terlindungi atau tercover tadi. Carbon dioxide flooding Sistem ini digunakan untuk memindahkan oksigen yang berada di area perlindungan yang kemudian akan dilakukan pemadaman api. Gas karbon dioksida disimpan sebagai cairan dengan tekanan rendah yang berada didalam silinder. Volume ruangan yang akan dilindungi menentukan banyaknya tabung silinder yang dibutuhkan dalam ruangan tersebut. Secara umum, alat ini digunakan untuk melindungi ruang kargo dan kamar mesin. Sistem pada ruang kargo secara normal disusun untuk tempat mendeteksi asap, alarm, dan pengaliran karbon dioksida. Pipa kecil untuk saluran udara yang berasal dari ruang kargo akan diarahkan menuju kamar-kamar. Udara didapatkan dari beberapa bagian dari kipas-kipas kecil dan tiap pipa digunakan untuk saluran dari udara tadi. Apabila asap masuk kedalam ruangan yang terdapat saluran udara tadi, maka alarm akan mati. Lokasi kebakaran dapat diketahui di anjungan kapal dan katup ruang distribusi yang dioperasikan pada bagian anjungan kapal. Katup ini akan mematikan pipa udara dari anjungan dan membuka karbon dioksida yang dijalankan oleh suatu sistem yang menggunakan baterai. Sistem pada kamar mesin dibuat agar dapat memberhentikan sumber daya pada sistem yang ada. Sebelum gas dibuang, ruangan harus dalam keadaan kosong dari ABK dan tidak diisi oleh udara kedap udara. Katup penutup di tempatkan pada penutup udara di tiap ruangan. Gambar Monitor Water Canon 1. SISTEM HIDRAN Sistem hidran terdiri dari a. Wet Riser System Seluruh instalasi pipa hydrant berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap. b. Dry Riser System Seluruh instalasi pipa hydrant tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika katup selang kebakaran dibuka. • Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser. • Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan. Peralatan utama dan fungsi a. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump. • Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. • Jika tekanan terus menurun misal akibat penggunaan salah satu hydrant maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti. • Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja. • Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan. • Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”. b. Pressure Switch Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan. c. Manometer Alat untuk membaca tekanan d. Time delay relay Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan. e. Safety valve Alat pelepas tekanan lebih f. Pressure Reducing Valve Alat pembatas tekanan g. Fire House Cabinet FHC Adalah box hydrant yang berfungsi untuk memancarkan air melalui hose dan nozzle, dipasang pada setiap lantai sebanyak 1 FHC untuk setiap kelipatan 800 m2. 2. SISTEM SPRINKLE Sistem Sprinkle terdiri dari a. Wet Riser System Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap b. Dry Riser System Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya. • Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser. • Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan. Peralatan utama dan fungsi a. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump. • Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. • Jika tekanan terus menurun misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti. • Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja. • Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan. • Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”. • Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan. b. Pressure Switch Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan. c. Manometer Alat untuk membaca tekanan d. Time delay relay Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan. e. Safety valve Alat pelepas tekanan lebih f. Pressure Reducing Valve Alat pembatas tekanan g. Kepala Sprinkler Head Sprinkler Alat pemancar air yang bekerja setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah buah kepala sprinkler.
Cara Pencegahan Kebakaran di Atas Kapal - Pelaut adalah profesi yang bekerja di atas kapal yang mempunyai banyak risiko pekerjaan. Seringkali terdengar berita kecelakaan dan peristiwa dilaut, tak terkecuali adalah kebakaran. Sebuah kebakaran di kapal dapat terjadi karena beberapa hal, dimana didominasi karena kelalaian crew kapal dan ketidaktahuan dalam pencegahan kebakaran itu sendiri. Disini kita akan membahas mengenai cara mencegah api dan kebakaran di kapal, serta alat pencegahan dan pemadam api yang terdapat di >>> Daftar Alat-alat Keselamatan di KapalUnsur Penyebab KebakaranKecelakaan kebakaran merupakan hal berbahaya bagi kapal karena mengakibatkan kerugian bagi awak kapal, shipowner dan lingkungan sekitar. Kebakaran ini bisa terjadi akibat dari kesalahan human factor pada umumnya karena ketidakhati-hatian dan kurangnya perhatian terhadap hal-hal yang kecil. Kebakaran dapat terjadi karena 3 faktor utama yang biasa disebut dengan "segitiga api" yaitu1. Material yang mudah terbakar seperti fuel/ bahan bakar2. Heat Sumber Panas bisa berasal dari api3. OksigenKetiga faktor unsur api tersebut dapat menyebabkan kebakaran di kapal jika semua untur tersebut ada dan terpenuhi. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di atask kapal, maka perlu menghilangkan salah satu unsur tersebut baik menghilangkan sumber panas atau menghilangkan oksigen di lingkungan sekitar ataupun menjauhi material yang mudah Kebakaran di KapalKebakaran dapat dikategorikan berdasarkan sumber api yang berasal dari jenis materialnya yaitu1. Kelas A Kebakaran yang bersumber dari kayu, lilin, serta furniture seperti bangku dan meja2. Kelas B Kebakaran yang bersumber dari cairan yang mudah terbakar seperti BBM dan Oli Minyak Pelumas 3. Kelas C Kebakaran yang bersumber dari gas yang mudah terbakar seperti Liquefied Petroleum Gas LPG4. Kelas D Kebakaran yang bersumber dari bahan logam yang mudah terbakar seperti alumunium5. Kelas E Kebakaran yang bersumber dari material yang memiliki tegangan tinggi seperti peralatan listrikAlat Pencegah dan Pemadam Kebakaran di Atas KapalDalam memadamkan kelima jenis kebakaran tersebut, dilakukan beberapa treatment dan alat yang berbeda. Dalam hal mencegah terjadinya kebakaran yang diatas kapal perlu dilakukan dan dipasang beberapa alat yaitu Alat Pendeteksian DetectorAlarmAlat Pemadam1. Alat Pendeteksian DetectorDengan banyaknya ruangan-ruangan diatas kapal, perlu dipasang sebuah alat pendeteksi kebakaran yang berfungsi untuk mengetahui lokasi kebakaran. Alat Pendeteksian detector ini merupakan alat awal dalam mencegah terjadinya permulaan kebakaran diatas kapal. Bila Alat Detektor ini tidak berfungsi akan menyebabkan hal yang fatal bagi crew kapal dan kapal itu sendiri. Alat Pendeteksian ini terhubung dengan alarm dimana ketika terjadinya kemunculan kejadian asap/api maka akan membunyikan alarm dan memberitahukan crew kapal dimana lokasi terjadinya kebakaran. Terdapat 3 jenis detector yang dipasang diatas kapal yaitu 1. Smoke detector biasanya terdapat di engine room, ruang akomodasi, termasuk juga ruang Flame detector biasanya terdapat di ruang engine control room dan di kamar Heat detector biasanya terdapat di tempat pengeringan dan di dapur. Detector lain mungkin tidak akan sesuai jika dipasang ruang AlarmSistem alarm berhubungan dengan alat pendeteksian detector yang terhubung dengan sirkuit-sirkuit elektrik sehingga dapat membunyikan bel alarm. Bel alarm akan berbunyi di ruang-ruang kapal apabila terdapat sumber api atau terjadi kebakaran. Kebakaran yang terjadi di ruangan ruang-ruang lain diatas kapal akan menyebabkan pemberitahuan ke bagian lain dan bel di anjungan kapal akan Alat Pemadam Kebakaran Terdapat 2 alat Pemadam kebakaran berdasarkan jenis dan funsinya yaitu Alat Pemadam Kebakaran Portable dan Fixed Fire Fighting. Alat Pemadam Kebakaran Portable merupakan alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil dan menjadi alat pemadam yang pertama kali dapat mampu memadamkan api secara cepat jika seseorang telah melihat sumber api. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini merupakan hal yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran yang belum terlalu besar apinya. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini sering disebut juga dengan APAR Alat Pemadam Api Ringan.Fixed Fire Fighting merupakan alat pemadam kebakaran yang terpasang pada sistem yang berada di kapal. Sistem pemadam kebakaran ini menggunakan pompa pemadam dan digunakan apabila APAR tidak dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran yang - Jenis Alat Pemadam Kebakarana. Alat Pemadam Kebakaran Portable Ada 4 jenis Alat Pemadam Kebakaran Portable yang biasanya digunakan di kapal yaitu Soda-acid Asam-soda, foam busa, dry powder bubuk kering, dan carbon dioxide extinguishers gas karbon dioksida.1. Soda-acid extinguishers Jenis APAR yang berisikan larutan sodium bikarbonat dan banyak ditemukan di ruang Foam extinguishersTerdiri dari dua macam yaitu a. Foam extinguishers-chemicalJenis APAR dengan isi campuran cairan sodium bikarbonat dan alumunium sulfat yang menghasilkan reaksi tekanan tinggi dari tabung sehingga mendesak busa foam keluar dari tabung ketika Foam extinguishers-mechanicalJenis APAR yang dibagian terluar dari tabung berisikan air dan tabung sentralnya terdapat gas karbon dioksida dan cairan busa. APAR jenis ini banyak ditempatkan pada tempat-tempat yang memiliki cairan yang mudah Dry powder bubuk keringJenis APAR Dry powder berisikan bubuk sodium bikarbonat pada bagian tabung lapis terluarnya. APAR jenis ini dapat digunakan di berbagai macam penyebab kebakaran dan biasanya berada di sekitar peralatan listrik di kamar mesin dan di beberapa ruang Carbon dioxide extinguishers CO2APAR jenis ini memiliki tabung pelapis yang digunakan untuk menyimpan cairan karbon dioksida bertekanan rendah. Biasanya APAR Jenis CO2 banyak ditempatkan di kamar mesin dan tempat perlengkapan. Namun jangan menaruh APAR di ruang akomodasi serta di ruang crew karena jika dipakai dapat menyebabkan bahaya kepada crew kapal dan penumpang Fixed Fire FightingFixed Fire Fighting ini merupakan alat terpasang pada kapal yang terintegrasi sebagai suatu sistem untuk mengatasi kebakaran diatas kapal. Berikut adalah komponen-komponen terkait dengan Fixed Fire Fighting di atas Fire mainSistem pemadam kebakaran pada kapal menggunakan air laut sebagai sumbernya. Air laut dimasukan melalui Seachest dengan pompa pada kamar mesin ke dalam sistem pemadam kebakaran. Jumlah dan kapasitas yang diperbolehkan, semuanya sudah diatur dalam peraturan. Pompa darurat digunakan untuk memadamkan api juga ditempatkan di kamar mesin. Di setiap sistem pengeluaran pemadam kebakaran terdapat valve yang terdapat di sekeliling kapal. Selang air akan dihubungkan dengan nozzle penyeprotan untuk digunakan dalam memadamkan api dengan Automatic Water Spray SprinklerAutomatic Water Spray atau biasa disebut dengan sprinkler menyediakan sistem pemadam kebakaran di lokasi-lokasi tertentu. Sprinkler biasa digunakan di ruang akomodasi termasuk juga di kamar mesin. Ruang akomodasi harus dipasang alat pendeteksi dan sprinkler yang digunakan untuk memadamkan api. Di bagian kepala pada alat ini ditutupi oleh semacam kaca yang berisikan cairan, yang dapat mengembang secara cepat ketika terkena panas api. Saat panas dari api menyebabkan cairan tadi mengembang, maka penutup kaca tadi akan pecah. Hal tersebut kemudian akan menyemprotkan air yang berasal dari sistem pemadam api. Sistem pemadam ini berisikan air laut. Air laut ini ditampung pada tangki air yang diberi tekanan udara yang cukup tinggi. Sistem pemadam ini terus diisi oleh air segar dengan tujuan untuk mengurangi efek Foam SystemsFoam systems Sistem penyemprot busa dibuat dengan sistem kebutuhan yang ada di kapal dengan mempertimbangkan beberapa area yang harus dicakup. Pada sistem pemadam foam ini terjadi pencampuran air dan busa di dalam tempat tertutup yang diukur dengan automatic inductor unit. Busa hasil pencampuran dengan air tadi akan disalurkan ke tangki penampung untuk bisa digunakan nantinya. Tangki penampung busa tersebut harus dilindungi oleh penutup. Hal ini bertujuan agar isi di dalam tangki penampung dapat terlindungi dari keadaan lingkungan luar yang buruk. Cara pengoperasian foam systems ini dengan membuka dua valve yang saling terhubung, kemudian pompa pemadam akan Carbon Dioxide FloodingSistem carbon dioxide flooding digunakan dengan memberikan karbon dioksida CO2 ke ruangan yang terjadi kebakaran. Gas karbon dioksida CO2 disimpan dalam tabung dalam bentuk cairan dengan tekanan rendah. Jumlah tabung yang dibutuhkan tergantung pada volume ruangan. Secara umum sistem CO2 digunakan untuk melindungi cargo room dan engine room. Sebelum gas dibuang, harus dipastikan bahwa tidak ada orang dalam ruangan dan ruangan harus kedap udara sehingga tidak ada oksigen yang masuk. Komponen Fixed Sistem Pemadam Kebakaran Fire FightingTerdapat beberapa alat utama dan alat pendukung pada sistem fixed fire fighting diantaranya adalahSea ChestPipa utamaPipa cabangPompa fire fightingHydrantsFire HosesSprinklea. Sea Chest Kotak LautSeachest atau kotak laut merupakan bagian dari lambung kapal yang berfungsi sebagai tempat masuknya air laut ke dalam kapal untuk kebutuhan tertentu, salah satunya untuk sistem fire fighting kapal. b. Pipa UtamaPipa utama berfungsi untuk mengirimkan dan melayani sirkulasi air laut pada kamar mesin dan ruang Pipa CabangPipa cabang berfungsi sebagai support pipa utama dalam mengirim dan melayani sirkulasi air laut, termasuk juga mengatasi khusus pada ruang kompartemen Pompa Fire FightingPompa fire fighting berfungsi untuk mensirkulasikan air laut dari sea chest ke sprinkler dan hydrant yang ada di kapal melalui pipa utama dan pipa cabang. Spesifikasi pompa yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dari pompa ini harus > 1. Apabila pompa pertama tidak dapat digunakan, maka pompa 2 dapat digunakan sebagai cadangannya. Jenis pompa pada sistem fire fighting adalah jenis pompa HydrantsHydrants sebagai sumber distribusi air laut terletak di main deck. Jarak peletakkan Hydrant tidak lebih dari 25 meter antara satu hydrant dengan yang lainnya dengan pertimbangan untuk memudahkan crew kapal dalam menggunakannya ketika terjadi hydrant terdiri dari 1. Wet Riser System berisikan air dengan tekanan yang selalu dijaga dengan tekanan yang relatif Dry Riser System tidak berisikan air bertekanan. Air akan ada secara otomatis jika valve selang kebakaran Fire HosesFire Hoses adalah selang yang digunakan pada sistem pemadam kebakaran kapal yang berfungsi sebagai saluran yang mendistribusikan air. Berdasarkan SOLAS Chapter II Reg. maka persyaratan dari Fire Hoses adalah1. Fire Hoses dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan dapat menjangkau ruangan yang Setiap Fire hoses dilengkapi dengan nozzle dan Fire hose mempunyai panjang minimal 10 m, namuntidak lebih dari 15 m di engine roomtidak lebih dari 20 m di ruangan lain dan main decktidak lebih dari 25 m kapal dengan lebar 30 mKetentuan jumlah untuk fire hosesKapal ≥ 1000 GT jumlah tidak boleh < dari 5 buah dan 1 buah selang kebakaran pada setiap 30 m. 2. Untuk kapal ≤ 1000 GT jumlah tidak boleh < dari 3 SprinkleDischarge air laut untuk memadamkan kebakaran yang terletak pada deck house 5 liter/menit yang peletakannya disesuaikan dengan pembagian ruangan – ruangan akomodasi pada masing – masing dek. Peralatan ini sangat peka terhadap perubahan temperature.
fire fighting equipment di kapal