Setelahtemen-temen semua mengenal berbagai macam kata ganti dalam bahasa Prancis, gak kalah penting juga untuk belajar mengucapakan salam untuk berbagai waktu yang berbeda dan berbagai peristiwa penting tertentu.Nah sebagai informasi awal, orang Prancis biasa berjabat tangan saat mereka bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya. Jadi kosakata ini akan digunakan untuk mengungkapkan salam di waktu siang atau sore hari. Kosakata konnichiwa jarang digunakan untuk orang yang sangat sering bertemu. Misalnya seperti teman akrab, teman kerja, atau anggota keluarga. 3. Konbanwa. Konbanwa juga termasuk salam yang sering muncul dalam kumpulan bahasa Jepang sehari hari dan artinya. Jikaseorang pembuat instrument (tes atau nontes) menganggap konstruk teoritis yang dibangun sudah mapan, maka analisi faktor yang digunakan adalah analisis faktor konfirmatori, tujuannya untuk mengkonfirmasi apakah eori yang dibangun untuk menyusun instrument tersebut sesuai dengan data empirik atau tidak. Analsis faktor konfirmatori pada SebenarnyaTeknisiInstrument-pun memiliki pertanyaan yang sama. Itu adalah pertanyaan klasik, yang TeknisiInstrument-pun belum pernah mendapatkan jawaban yang YA/TIDAK, dan jawaban yang selalu didapat tidak terlalu definitif, selalu memiliki alasan sendiri. Tapi akan dicoba mengutarakan apa yang pernah TeknisiInstrument dapat dari hasil mencari. Mengapa 4-20mA? Pertama, karena ISA, melalui ISA AlasanSeseorang Menulis Surat Pribadi. Secara umum, seseorang menulis surat pribadi untuk keperluan informasi, niat, memberi kabar, atau menanyakan kabar secara pribadi kepada teman, kerabat, sudara, keluarga, maupun orang tua. Dalam penulisan surat pribadi harus jelas siapa yang mengirim dan siapa yang dikirim surat tersebut, agar tidak ada vmzVW. Illustrasi Hukum Menjawab Salam. Foto FreepikUmat Muslim dianjurkan untuk selalu mengucapkan salam saat bertemu dengan seseorang yang dikenal atau tidak. Salam menurut istilah adalah penghormatan tahiyyat yang berbunyi assalamualaikum wa rahmat Allah wa barakatuh semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu menyertaimu, begitu pun rahmat Allah dan berkah-Nya.Anjuran mengucapkan salam berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwasannya Rasulullah SAW bersabda “Islam yang paling utama dan paling baik adalah memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak dikenal.”M Quraish Shihab menerangkan dalam buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman Yang patut Anda Ketahui bahwa salam dalam Islam merupakan doa agar orang yang kita temui selalu disertai oleh keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan dari Allah SWT. Karenanya, orang yang mengucapkan salam pun harus mendapatkan doa serupa, yaitu berupa kalimat wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh selamat sejahtera atas kamu juga.Itu mengapa, menurut M Quraish Shihab, hukum menjawab salam menjadi fardhu kifayah. Artinya, orang yang mendengar salam diwajibkan untuk segera menjawab salam tersebut. Apabila salam tersebut sudah terjawab, maka gugurlah kewajiban menjawabnya bagi yang Menjawab SalamIllustrasi Hukum Menjawab Salam. Foto FreepikMenurut An Nakha’I dalam buku Tafsir al-Munir Jilid 3 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, mengucapkan salam adalah sunnah, sedangkan menjawabnya adalah wajib. Ibnu Abbas juga memiliki pendapat senada soal ini. Beliau berkata"Menjawab salam adalah wajib. Apabila ada seseorang melewati sekumpulan kaum Muslimin, kemudian dia memberi salam kepada mereka, namun mereka tidak mau menjawabnya, maka ruh al-quds ruh yang suci akan dicabut dari diri mereka, dan yang menjawab salam orang tersebut adalah malaikat.”Wajibnya hukum menjawab salam juga dijelaskan dalam hadits Ibnu Jarir. Ia menceritakan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa saja makhluk Allah yang mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah salamnya, meskipun dia adalah orang majusi, karena Allah SWT berfirman,"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu salam penghormatan, maka balaslah peng- hormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah penghormatan itu, yang sepadan dengannya." an-Nisaa' 86.” HR. Ibnu JarirDalam hadist lain, Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah pernah bersabda “Hak sesama Muslim ada lima membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya dan ber-tasymit ketika ia bersin.” HR. Bukhari dan MuslimSalam Tidak TerjawabIllustrasi Salam Tidak Terjawab. Foto FreepikSeperti yang sudah dijelaskan, apabila mengucapkan salam kepada seseorang, artinya kita sedang mendoakan keselamatannya. Lalu, bagaimana jika salam yang kita ucapkan tersebut tidak terjawab?Menyadur laman Universitas Darussalam Gontor, jika salam tersebut tidak terjawab, maka malaikat lah yang akan membalasnya. Ini diterangkan dalam hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda“Ucapan salammu kepada orang-orang jika bertemu mereka, jika mereka membalasnya, maka Malaikat pun membalas salam untukmu dan untuk mereka, namun jika mereka tidak membalasnya, maka Malaikat akan membalas salam untukmu, lalu malah melaknat mereka atau mendiamkan mereka.” Sebuah kisah dialog pendek antara seorang ayah dengan anaknya. Sang anak bertanya pada ayahnya tentang apa saja yang selama ini ia lihat dan amati. “Wahai Ayahku, mengapa sering kali aku lihat bahwa banyak orang yang sudah kaya dan menjadi pejabat. Tetapi, ia masih sering mencuri yang bukan hak mereka seperti korupsi, merampok, dan sebagainya. Lalu kemudian di saat yang sama, orang-orang saling menyakiti, merendahkan, menghina, dan mencaci. Padahal seyogyanya mereka hidup bersama, saling tolong-menolong dan menyelamatkan. Sang ayah menjawab, Wahai anakku, ketika engkau menyaksikan hal-hal seperti itu berarti orang-orang tersebut belum mampu mengamalkan tentang salam. Mereka hanya mengucap dan menjawab salam hanya sebatas di lisan. Andai kata mereka mampu mengamalkan Assalamu’alaikum di dalam perilaku mereka sudah pasti akan saling menyelamatkan satu dengan lainnya. Salam juga disebutkan dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim, yang mempunyai arti, “kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling cinta. Maukah aku tunjukkan sesuatu, bila kalian lakukan maka kalian akan saling cinta? Sebarkanlah salam di antara kalian. Hal tersebut dipaparkan Ustadz Moh. Mizan Habibi saat memberikan kajian di channel Youtube Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam belum lama ini. Ustadz Mizan menjelaskan bahwa terdapat esensi dalam kalimat Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. “Terdapat tiga kata kunci dalam salam, yakni Assalam; Rahmat; Barokah,” sebutnya. Ketiga kata tersebut memiliki posisi yang berbeda-beda. Assalam tidak disandarkan secara langsung dengan kata Allah. Sedangkan Rahmat dan Barokah disandarkan kepada kata Allah secara langsung. Artinya, menurut Ustadz Mizan adalah keselamatan itu membutuhkan peran penting di antara manusia. Ketika kita mengucap dan kemudian ada yang menjawab, maka kalimat salam termanifestasikan dalam perilaku kita dengan saling menjaga keselamatan antar sesama. Tiga hal yang harus dijaga dalam menjaga keselamatan Pertama, keselamatan jiwa dan raga. Sebagai contoh dalam masa pandemic Covid-19, kita setidaknya harus saling menjaga diri agar virus ini tidak masuk dalam tubuh. Upaya menjaga keselamatan diri dari virus dapat dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, olahraga yang rajin, kemudian makan makanan bergizi. “Banyak hal lain yang bisa kita lakukan; semisal tidak memukili orang lain, tidak membunuh, dan perilaku kejahatan lainnya,” ungkap Ustadz Mizan. Kedua, keselamatan martabat. Dalam konteks Covid-19, kita dapat menjaga martabat diri dengan tidak menaruh klaim atau menjustifikasi seseorang yang terkena virus sebagai orang yang harus dihindari. Apabila kita mengklaim seseorang sampai tidak menerima jenazah positif corona seperti kabar dari media, maka betapa hati keluarganya sakit hati dan bersedih. “Ini berarti kita belum mampu menjaga martabatnya. Sudah sepatutnya kita kemudian menjaga hati keluarganya agar tidak tersakiti,” jelasnya. Ketiga, keselamatan harta benda. Khususnya dalam masa pandemi, banyak bantuan seperti sembako yang disediakan oleh pemerintah maupun volunteer untuk membantu para korban. “Kita dapat menjaga keselamatan bantuan tersebut dengan tidak memanipulasinya dan membagikannya kepada orang yang tepat,” pesan Ustadz Mizan. SF/RS

mengapa salam tersebut yang digunakan